Jumat, 26 November 2010

Cerpen : Ibu

 About Life story...( about ME...)


Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan."Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,"Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman danlembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, danmengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada
bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan enjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan
jantung agar tak terkoyak?Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang
diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkanperasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup.        



       .


                                                                                                           






       .......saat aku rindu.......rindu pada mama yang telah pulang ke surga.   I missing you Mom...!
       GOD bless you...! GOD bless me...! GOD bless us...!




Poetry:                 Mama [Kerinduan]

Mama...
Kesunyian menenggelamkan ku rindu padamu.
Ketika kucoba memahami makna hidup tanpa tutur kata petuah
Meski acapkali kuabaikan petuah bijaknmu
bahkan sempat kutanggalkan cintamu di ujung persimpangan gang kedewasaanku.
Aku terkapar dihamparan luas kebohongan dunia
Diantara rindu dan cinta palsu bidadari-bidadari dunia
Aku melupa. Aku memanja pada dunia yang tak kekal cintanya.
Dan kini aku sendirian terhanyut menanti nanti dering rindumu lewat telepon di malam hari

Ditengah kesedihan jiwa yang merana
Bermacam-macam duka menghampiriku
Bermacam-macam cobaan menemaniku
Hidup memberiku kebahagiaan.
Hidup memberiku kesedihan
Mereka datang silih berganti tanpa seorangpun peduli dengan jeritan hati ini
Pedih dan perih sulit terobati sejak kau kembali ke surga

Sungguh
Bukan gang kebahagiaan yang kudapat untuk masa depan
melainkan gang kegelapan yang kutemui diantara kaki-kaki kecil berlari menata mimpi.
Setidaknya mimpi kelam yang kuukir dari hidupku belasan tahun ini.
Sungguh
Jika kutanyakan pada diri ini tentang hal apa yang telah kuberikan padamu,
jawaban yang tersirat adalah kosong.
Lantaran sama sekali belum ada satupun yang mampu kuberikan padamu
sebagai ganti darah dan keringat yang kau teteskan saat kau melahirkanku ke dunia.
Aku tahu engkau memang tak mengharapkan apa-apa dariku sebagai belas kasihmu.
Dan memang bukan harapanku untuk melupakannmu.

Dosakah aku mama, jika pernah sekali waktu kuabaikan rindumu dari benak mimpiku
meskipun kau tak pernah terhempas dari relung-relung jiwaku.
karena kini penyesalan menggeliat bak cacing kepanasan di jantungku
Meski  namamu  terukir indah dalam hati setelah nama Sang Illahi menguasai jiwa..

Mama…
Pendar matamu saksi aku mengagumimu
Putih hatimu puisi terindah yang pernah aku miliki
Bersama dengan mu setiap hari adalah sesuatu yang aku impii
Pedih dan perih sulit terobati sejak kau kembali ke surga
Aku memilih mengasingkan diri dari kerinduan menggebu ini
Di dunia yang tak kudapatkan lagi ketulusan cintamu, setidaknya menyamai milikmu

Mama…
Aku ingin memelukmu disini walau hanya sebuah imajinasi
meskipun kau tak pernah terhempas dari relung-relung jiwaku
Aku ingin bertemu dengan mu malam ini karna rinduku begitu mengiris hati
Pedih dan perih sulit terobati sejak kau kembali ke surga
Aku memilih mengasingkan diri dari kerinduan menggebu ini
dan bergelut diantara rindu-rindu menari-nari indah dalam setiap kelopak mata bergenangkan airmata.


                I  ALWAYS  MISSING  YOU  MOM...!!!


                AT  MIDNIGHT  3.15  14 SEPTEMBER  2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar